Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog bersinergi dengan Pelindo untuk mempercepat realisasi impor beras melalui 28 pelabuhan penerima yang bekerja 24/7, seiring dengan upaya Bulog untuk menyiapkan gudang-gudang yang mampu beroperasi 24/7 agar beras bisa segera dibongkar, disimpan, dan disalurkan.

“Untuk percepatan realisasi impor beras ini kita langsung tujukan kepada 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia. Tadinya hanya 17 pelabuhan namun dalam rangka percepatan kita tambah 11 pelabuhan lagi jadi total ada 28 pelabuhan penerima,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta, Jumat.

Selama proses pembongkaran beras impor ini Bulog berkoordinasi dan mendapatkan support dari 28 pelabuhan yang bekerja 3 shift (24 jam) sebagaimana Bulog juga menyiapkan gudang-gudang yang akan bekerja 24 jam sehingga mampu mempercepat layanan bongkar pada kapal beras dimaksud.

Mengenai tambahan kuota impor, ia menjelaskan Bulog hanya mampu merealisasikan kuota impor sebanyak 1 juta ton saja dari total target penambahan 1,5 juta ton. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dalam proses importasi, baik dari segi proses penyiapan komoditasnya maupun kebutuhan kapal untuk angkutan dari negara pengirim.

“Yang bisa kita realisasikan hanya yang terkontrak tahun ini saja. Kita sudah berhasil kontrak sebanyak 1 juta ton, sisanya yang 500 ribu ton tidak bisa carry over karena carry over hanya bisa untuk yang terkontrak tahun ini saja,” jelasnya.

Kendati tidak bisa merealisasikan sesuai penugasan pemerintah, Bulog memastikan jumlah Cadangan Beras Pemerintah yang sangat aman hingga dengan tahun depan.

Tercatat stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,3 juta ton. Kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya lebih dari cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan guna menjaga stabilitas harga beras di masyarakat.

Baca juga: Mentan Amran gencarkan akselerasi tanam untuk kurangi impor beras

Baca juga: Bulog kantongi kontrak 1 juta ton beras perkuat stok hingga 2024

Baca juga: Bapanas: Jaga produktivitas daerah sentra pangan


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2023