Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, menyatakan, Indonesia berpotensi menjadi eksportir sapi. Salah satu cara mewujudkan potensi itu dengan mendayagunakan masyarakat Aceh.

Sasaran negara ekspor adalah Arab Saudi, terutama Kota Mekkah. Dia katakan, di Jakarta, Selasa, Kota Mekkah memerlukan 4 ton daging sapi. 

"Selain itu, untuk produk olahan juga bisa diekspor ke Bangladesh, India, ataupun Myanmar, hal tersebut merupakan peluang yang sangat besar," ujar Krisnamurthi.

Walau begitu, kenyataan di lapangan menunjukkan hal berbeda. Kita sendiri masih kekurangan stok daging sapi secara kontinum. Harga daging sapi kini mencapai Rp95.000 perkilogram, efek dari kenaikan harga BBM bersubsidi dan menjelang bulan Ramadhan. 

Pemerintah kini menambah pasokan --impor dari Australia dan Selandia Baru-- agar harga bisa kembali ke posisi sekitar Rp75.000 perkilogram. 

Pelan-pelan harga daging sapi mulai menuju angka itu, setelah importasi daging sapi melalui Perusahaan Umum Bulog itu berjalan baik. Kuota impor oleh BUMN itu hingga 3.000 ton.

Kuota impor daging sapi untuk 2013 sebanyak 80.000 ton yang terbagi dari 32.000 ton daging sapi beku, dan 267.000 sapi bakalan atau setara dengan 48.000 ton daging sapi.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013