Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Saudi Arabia memastikan kembali pastika bahwa tetap berlaku pengurangan kuota jemaah haji sebesar 20 persen untuk seluruh negara, termasuk Indonesia.

"Sudah ada surat pemberitahuan kembali dari pemerintah Saudi Arabia melalui duta besarnya untuk Indonesia. Tidak ada perubahan pengurangan jemaah haji. Minggu lalu ada surat dari Pemerintah Saudi Arabia kepada Dubes Saudi Arabia di Indonesia," kata anggota Komisi VIII DPR RI, Hazrul Azwar di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Bahkan, kata Ketua Fraksi PPP itu, Pemerintah Saudi Arabia juga tak akan bergeming meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghubungi langsung Raja Saudi Arabia agar tidak mengurangi kuota haji asal Indonesia.

"Presiden SBY pun nelpon Raja Saudi Arabia, tidak akan mengubah keputusan pemerintah Saudi Arabia," kata Hazrul.

Berdasarkan surat Kementrian Haji Kerajaan Saudi Arabia pada Kamis, 6 Juni 2013 disampaikan bahwa hal itu disebabkan karena keterlambatan penyelesaian rehabilitasi Masjidil Haram dan demi menjamin keselamatan Jamaah haji.

Atas keterlambatan merampungkan rehabilitasi Masjidil Haram membuat daya tampung untuk tawaf berkurang. Jika semula dapat menampung sebanyak 48.000 jamaah dalam satu jam, kini hanya dapat menampung 22.000 jamaah.

Dampaknya, Kerajaan Arab Saudi mengurangi kuota haji tahun 2013 di seluruh dunia sebesar 20 persen dari kuota dasar sesuai kesepakatan negara OKI.

Pengurangan Pemerintah Arab Saudi melakukan pengurangan kuota jamaah haji Indonesia 2013 sebesar 20 persen atau sejumlah 42.200 orang. Dengan demikian kuota Jamaah Haji Indonesia pada tahun 2013 akan menjadi 168.800 jamaah dari semula 211.000 jamaah. (Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013