Pangkalpinang (ANTARA News) - Pengunjung pasar tradisional Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel), sepi saat Pilkada Wali Kota Pangkalpinang periode 2013-2018 pada Rabu (26/6).

Pantauan Antara Rabu (26/6) pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB di Pasar Tradisional Rumput Pangkalbalam, Pasar Pagi dan Pasar Pembangunan Pangkalpinang, terlihat pengunjung lengang dan sebagian toko sembako, kelontongan dan elektronik tutup, sehingga nilai transaksi mengalami penurunan.

Sementara itu, arus lalu lintas di sejumlah jalan-jalan protokol di Kota Pangkalpinang terlihat lengang.

Demikian juga, kantor-kantor pemerintahan terlihat lengang dan nyaris tidak ada aktivitas dan pelayanan kepada warga.

Wandi, salah seorang pedagang di Pasar Pagi Pangkalbalam menyatakan, kemungkinan besar sepinya pembeli kali ini, disebabkan karena masyarakat melakukan pencoblosan di sekitar kediamannya masing-masing, sehingga tidak punya waktu lagi untuk berbelanja ke pasar.

"Kalau hari pasar sebelumnya, kalau sudah jam 08.00 WIB begini, kami sudah bisa mendapatkan hasil penjualan antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta, tetapi sekarang sangat sepi," ujarnya.

Ia mengatakan, tidak hanya pengunjung yang sepi, pedagang di pasar tersebut juga sebagian besar memilih untuk tidak berjualan, lantaran meluangkan waktunya untuk memilih calon pemimpin kota tersebut.

"Diperkirakan omzet hari ini akan menurun drastis, karena minat warga untuk ke pasar pada pencoblosan Pilkada Wali Kota ini akan berkurang," ujarnya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013