Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10,4 miliar untuk menangani kemiskinan ekstrem di tahun 2024.

"Anggaran Rp10,4 miliar itu sudah masuk dalam APBD 2024, untuk berbagai program percepatan intervensi kemiskinan ekstrem," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.

Berdasarkan data terakhir angka kemiskinan ekstrem di Kota Mataram tercatat sekitar 19.000 kepala keluarga (KK) tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram. Jumlah itu turun dari angka sebelumnya 22.244 KK.

Wali kota mengatakan, dana sebesar Rp10,4 miliar untuk penanganan kemiskinan ekstrem tersebut bersumber dari bantuan pemerintah pusat Rp5,9 miliar dan APBD Kota Mataram Rp4,5 miliar.

"Dengan anggaran itu, kita bisa berbuat lebih maksimal untuk mencapai target nol kemiskinan ekstrem di tahun 2024, sesuai target pemerintah," katanya.

Dengan anggaran tersebut, sambungnya, Pemerintah Kota Mataram akan melanjutkan program yang sebelumnya telah dilaksanakan melalui berbagai intervensi kegiatan dari berbagai lini.

Misalnya, peningkatan kapasitas UMKM (usaha mikro kecil menengah), pelatihan keahlian (skill) dan lainnya agar masyarakat terutama yang belum bekerja lebih mampu untuk mandiri.

"Jadi, kebijakan kita terapkan melalui penganggaran, program dan inovasi, serta kebijakan fiskal sebab untuk penanganan kemiskinan ekstrem, kita perlu kerja ekstra," katanya.

Baca juga: Dinsos Mataram gencarkan pelatihan atasi 43.000 KK warga miskin
Baca juga: Gempa Mataram 2018 akibatkan kenaikan angka kemiskinan


Di sisi lain, Wali Kota terus memotivasi organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkaitan dengan masalah sosial kemasyarakatan agar terus mengawal program yang diinisiasi pemerintah pusat dan daerah.

"Selain itu OPD juga harus aktif dan inovatif menciptakan terobosan-terobosan yang bisa berdampak signifikan terhadap penurunan kemiskinan ekstrem termasuk angka pengangguran," katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Mataram saat ini juga mengalami penurunan yakni dari TPT 2022 sebesar 6,03 persen atau sebanyak 15.420 orang menjadi 4,78 persen atau 10.550 orang.

"Artinya, ada penurunan 1,25 persen atau 4.870 orang terhadap tingkat pengangguran terbuka di Mataram, " katanya menambahkan.

Baca juga: Kepala BKKBN: Kemiskinan ekstrem bisa diatasi dengan kedaulatan pangan
Baca juga: Wapres: Kepala daerah berperan krusial capai target kemiskinan ekstrem
Baca juga: Pemerintah beri insentif fiskal kemiskinan ekstrem ke 26 pemda

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023