Jenewa (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu mengaku kehilangan kontak dengan petugas medis di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza setelah militer Israel mulai menyerbu RS tersebut.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan laporan soal serangan militer Israel ke Shifa sangat mengkhawatirkan.

"Kami kehilangan kontak lagi dengan petugas kesehatan di rumah sakit itu. Kami sangat khawatir dengan keselamatan mereka dan pasien mereka," katanya di platform media sosial X.

Sementara itu, kepala bantuan PBB Martin Griffiths pada Rabu mengaku "terkejut" dengan berbagai laporan tentang serangan ke RS Al Shifa.

"Perlindungan bagi bayi-bayi baru lahir, para pasien, staf medis, dan semua warga sipil harus ditempatkan di atas semua kekhawatiran lainnya," katanya di X.

"Rumah sakit bukan medan perang."

Pasukan Israel menyerbu kompleks Al Shifa, RS terbesar di Gaza, pada Rabu untuk mencari pejuang Hamas di bangsal-bangsal dan ruang bawah tanah RS, kata para saksi.

Israel menuduh Hamas memiliki markas di terowongan di bawah RS tersebut. Hamas membantah tuduhan itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Militer Israel serbu RS Al Shifa di Gaza
Baca juga: Di dalam RS Al Shifa, pasukan Israel lakukan penembakan dan pengeboman

Pewarta: Anton Santoso
Editor: Arie Novarina
COPYRIGHT © ANTARA 2023