Ramallah (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat (18/6) mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry bahwa itikad baik Israel tidak cukup untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian.

Selama pertemuan mereka di Amman, Jordania, Abbas mengatakan bahwa Israel harus menghentikan pembangunan permukiman dan mensahkan penyelesaian dua-negara dengan garis sebelum 1967 sebagai batas negara masa depan Palestina sebelum melanjutkan perundingan.

"Apa yang ditawarkan oleh Israel berupa pembebasan terbatas tahanan dan peningkatan pengaruh Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) di Tepi Barat tidak cukup bagi Presiden Abbas untuk menerima tawaran kembali ke meja perundingan," kata seorang pejabat Palestina yang tak ingin disebut jatidirinya kepada Xinhua.

Kerry, yang sejak Maret telah berusaha menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina, belum menghasilkan terobosan apa pun, kata pejabat itu.

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan Abbas dan Kerry bertemu selama dua jam guna membahas upaya perdamaian dengan Israel.

Kerry dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (28/6) malam waktu setempat di Jerusalem.

Pembicaraan perdamaian antara Palestina dan Israel berhenti pada 2010 gara-gara sengketa mengenai kegiatan permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jerusalem Timur.

Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013