Bandar Lampung (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Lampung meminta Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Provinsi Lampung menyiagakan diri berkaitan dengan gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) di Selat Sunda, Rabu petang, berpotensi tsunami. Sekretaris Satkorlak PB Lampung, Akmal Jahidi, kepada ANTARA News di Bandar Lampung, mengemukakan bahwa pihak BMG telah menghubungi dan menyampaikan informasi tentang kejadian gempa di Selat Sunda tersebut. "BMG Lampung mengingatkan, gempa itu berpotensi menimbulkan tsunami pada perairan laut wilayah Lampung, sehingga kami diminta untuk terus berkoordinasi dan menyiagakan diri mengambil langkah antisipasi segera," kata Akmal pula. Atas informasi tersebut, menurut dia, Sarkorlak PB Lampung langsung berkoordinasi dengan Satlak PB di beberapa kabupaten dan kota di Lampung yang memiliki wilayah pantai, yaitu Satlak PB Bandar Lampung, Satlak PB Lampung Selatan, dan Satlak PB Tanggamus, serta Lampung Barat. "Kami telah menyampaikan informasi itu kepada mereka dan minta juga menyiagakan diri," kata Akmal. Namun begitu, ia mengemukakan, atas imbauan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Rajasa, kepada Gubernur Lampung dan Banten, agar segera mengosongkan wilayah perairan laut daerah masing-masing untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi tsunami akibat gempa di Selat Sunda, dan Satkorlak PB Lampung tidak sertamerta menyebarluaskannya kepada masyarakat. "Kami tetap waspada dan hati-hati, kalau langsung minta masyarakat segera mengosongkan wilayah dekat laut, mereka bisa lintang pukang dan kacau balau, tapi semuanya perlu langkah antisipasi yang jelas, serta cermat," katanya. Peringatan BMG Lampung itu menjadi pedoman bagi tindak lanjut yang harus segera diambil oleh Satkorlak PB Provinsi Lampung bersama Satlak PB kabupaten dan kota yang wilayahnya berpotensi terkena imbas gempa di Selat Sunda, demikian Akmal. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006