Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yakni PT Harpindo Mitra Kharisma melakukan tajak sumur eksplorasi Sugih-1 pada Rabu (15/11).

Upaya pengeboran eksplorasi ini dilakukan dalam rangka menemukan cadangan migas baru dan memenuhi kebutuhan energi nasional.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) Anggono Mahendrawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan mengatakan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi yang berlokasi di Provinsi Lampung itu memiliki makna strategis, tidak hanya dalam rangka mencari sumber daya migas di provinsi tersebut.

"Tetapi lebih dari itu, keberhasilan penemuan cadangan migas di Lampung akan membuka penemuan-penemuan migas di luar Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan yang selama ini menjadi tulang punggung produksi migas di Sumbagsel. Ini akan memperkuat ketahanan energi dan pasokan untuk industri," kata Anggono.

Sumur Sugih-1 terletak di Wilayah Kerja Lampung III, tepatnya di Desa Tanjung Ratu Ilir, Kecamatan Way Pengubuan, Kabupaten Lampung Tengah.

Sumur eksplorasi tersebut akan dibor dengan desain lubang vertikal menggunakan rig Elang #01 (550 HP) dengan rencana kedalaman akhir sumur di 920 mTVDKB. Pengeboran eksplorasi itu dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan migas yang terdapat pada formasi Lahat dan Talang Akar.

"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Bapak Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad beserta jajarannya serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat, sehingga kegiatan tajak sumur Sugih-1 ini dapat dimulai sesuai rencana dan berjalan dengan lancar," ujar Anggono.

"Mudah-mudahan dengan kebersamaan yang kita lihat bersama, semoga membawa keberkahan dengan ditemukannya cadangan hidrokarbon di wilayah ini, sehingga ke depannya dapat menjadi salah satu sumber pembangunan di daerah Lampung Tengah, meningkatkan pendapatan asli daerah, menciptakan multiplier effect bagi masyarakat dan tentu saja lapangan kerja," kata dia lagi.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyampaikan SKK Migas terus mendorong pelaksanaan pengeboran eksplorasi yang masif, termasuk di daerah potensial yang selama ini belum banyak di lirik, yaitu Lampung.

Ia menjelaskan bahwa di tengah kebutuhan migas yang terus meningkat, maka untuk menjaga keberlanjutan industri hulu migas, selain upaya meningkatkan produksi dari cadangan eksisting, penemuan cadangan migas yang baru menjadi sangat penting agar industri hulu migas dapat terus memberikan dukungan bagi pembangunan nasional dan daerah.

"Untuk tahun 2023 ditargetkan program pemboran eksplorasi terus meningkat dibandingkan dengan realisasi pemboran eksplorasi tahun 2022 yang mencapai 30 sumur. Hingga Oktober 2023, realisasi pengeboran sumur eksplorasi sudah mencapai 29 sumur atau sudah hampir menyampai realisasi program serupa di tahun 2022. Oleh karenanya, kami optimis realisasi pemboran sumur eksplorasi 2023 akan lebih tinggi dari tahun lalu," kata Hudi.

Hudi mengatakan dari 29 sumur eksplorasi yang sudah ditajak, sembilan di antaranya ditemukan cadangan hidrokarbon, dengan total sumber daya yang ditemukan sekitar 430 million barel of oil equivalent (MMBOE), sebanyak 14 sumur masih proses pemboran, dan sisanya merupakan sumur kering.

"Melihat perkembangan yang ada, kami optimis penemuan cadangan hidrokarbon tahun ini akan lebih besar dibandingkan tahun 2022. Secara jangka panjang penemuan cadangan baru akan menjadi tulang punggung bagi upaya mencapai target 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)," kata Hudi pula.
Baca juga: Menteri ESDM minta Pertamina optimalkan sumur migas yang dikelola
Baca juga: SKK Migas Sumbagut gencar lakukan pengeboran sumur baru minyak mentah

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023