Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan dampak berbagai bencana yang terjadi akhir-akhir ini terhadap laju inflasi di tanah air tidak akan terlalu besar. "Pengaruhnya akan sangat lokal. Pengalaman di Yogyakarta yang tergolong agak besar, pengaruhnya terhadap laju inflasi secara keseluruhan tidak terlalu besar," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Rabu. Rusman memperkirakan, pengaruh bencana gempa dan tsunami di pesisir selatan Jawa khususnya di Pangandaran juga tidak akan besar dan hanya bersifat lokal saja. Menurut dia, gaji ke-13 bagi pegawai negeri, pensiunan, dan pejabat negara yang sudah dibayarkan pada Juli 2006 ini juga tidak akan besar pengaruhnya kepada laju inflasi. "Itu hanya sekali dalam setahun bukan permanen ada kenaikan setiap bulan sehingga tidak akan berpengaruh pada laju inflasi," katanya. Sebelumnya BPS mencatat tingkat inflasi nasional pada Juni 2006 sebesar 0,45 persen, sehingga laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2006) sebesar 2,87 persen dan laju inflasi (year on year) sebesar 15,53 persen. Sementara itu, inflasi komponen inti pada Juni 2006 sebesar 0,31 persen. Laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Juni 2006) sebesar 2,72 persen, sedangkan laju inflasi inti (year on year) atau Juni 2006 terhadap Juni 2005 sebesar 9,58 persen. Pada bulan Juni, inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 3,29 persen dan inflasi terendah di Medan, 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar di Ternate sebesar 1,39 persen dan deflasi terkecil di Menado 0,01 persen.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006