London (ANTARA News) - Pembocor rahasia intelijen yang menjadi buronan Amerika Serikat, Edward Snowden, Senin, menuduh Presiden AS Barack Obama telah melakukan "tekanan kepada para pemimpin negara-negara" yang menjadi tujuannya untuk mengajukan perlindungan.

Dalam pernyataan pertama kali yang dibuatnya di depan publik sejak ia meninggalkan Hong Kong delapan hari lalu, Snowden menuduh Obama telah memerintahkan Wakil Presiden Joe Biden untuk menekan para pemimpin negara yang menjadi tempat baginya untuk mengajukan suaka.

"Pada hari Kamis, Presiden Obama menyatakan kepada dunia bahwa ia tidak akan mengizinkan adanya `tawar menawar` diplomatik dalam kasus saya," kata Snowden dalam pernyataan yang dikeluarkan untuk situs WikiLeaks.

"Tapi sekarang dilaporkan bahwa setelah ia berjanji tidak akan melakukannya, Presiden memerintahkan Wakil Presiden untuk menekan para pemimpin negara-negara -yang menjadi tujuan bagi saya untuk meminta perlindungan-- untuk menolak permintaan suaka saya," tambahnya.

Presiden Ekuador Rafael Correa mengatakan bahwa Biden telah mengungkit masalah Snowden dalam pembicaraan yang berlangsung pekan lalu dan memintanya untuk menolak permintaan suaka yang diajukan oleh analis komputer buronan AS itu.

Snowden, dalam pernyataan yang ia keluarkan dari tempatnya berlindung di bandar udara Sheremetyevo, mengatakan Obama telah bersalah karena "mengelabui" dan menerapkan "hukuman tidak sah terhadap warga yang berada di pengasingan.

"Tindakan-tindakan ini adalah cara-cara kolot dan buruk dalam melakukan serangan politis," lanjutnya, seperti yang dikutip dari AFP.

"Tujuan mereka adalah untuk menakut-nakuti, bukan saya, tapi pihak-pihak yang akan datang setelah saya."

Pemerintahan Obama telah mengabaikan Deklarasi Universal AS untuk Hak-hak Manusia dan telah memilih "strategi menggunakan kewarganegaraan sebagai senjata," katanya.

"Walaupun saya tidak mendapat dakwaan apapun, (pemerintah Amerika Serikat, red) telah secara sepihak mencabut paspor saya, membuat saya berada pada situasi tanpa kewarganegaraan," tambahnya.

Snowden telah mengajukan suaka di Rusia dan Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Senin bahwa ia dipersilakan tetap berada di Rusia sejauh ia menghentikan aksi pembocoran laporan-laporan intelijen AS.

Bekas agen CIA itu mengungkapkan bahwa ia meninggalkan Hong Kong "setelah jelas bahwa kebebasan dan keselamatan saya terancam".

"Pada akhirnya pemerintah Obama tidak takut pada para pembocor rahasia seperti saya," katanya menjelaskan. "Kami tidak punya kewarganegaraan, terkurung atau tidak punya kekuatan.

"Tidak, pemerintahan Obama takut pada anda. Mereka takut pada publik yang memiliki informasi, publik yang marah yang menuntut pemerintah berdasarkan undang-undang seperti yang dijanjikan sebelumnya, dan seharusnya demikian," kata Snowden.


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013