Lisabon (ANTARA News) - Perdana Menteri Portugal Pedro Passos Coelho, Selasa, mengatakan ia tidak akan mundur setelah kepergian menteri luar negeri Paulo Portas pada pagi hari yang sama.

Di dalam pesan yang disiarkan kepada seluruh rakyat negerinya dari kediaman resmi perdana menteri, Passos Coelho mengatakan bahwa yang pertama dan utama adalah ia "takkan mundur" dan ia juga takkan menerima pengunduran diri Portas.

"Saya takkan mundur. Saya takkan meninggalkan negara saya. Saya melaksanakan layanan buat negara saya dengan harapan dan dedikasi yang sama seperti sebelum ini," kata Passos Coelho.

Perdana Menteri Portugal itu mengatakan ia akan berusaha sebisa mungkin untuk mencapai konsensus dengan Partai Rakyat, yang dipimpin oleh Portas, dalam pemerintah koalisi guna menjamin kestabilan politik di Portugal.

Dalam dua tahun belakangan, rakyat Portugal telah membuat pengorbanan sangat besar dalam memerangi krisis ekonomi yang bertambah dalam, kata Coelho sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Ketidak-stabilan politik akan membawa dampak besar pada upaya negara tersebut untuk keluar dari krisis sesegera mungkin.

Ia menyeru semua rakyat Portugal dan partai politik di negeri itu agar bersatu dan mengatasi kesulitan saat ini.

Portas mengundurkan diri pada Selasa pagi, sehari setelah kepergian menteri keuangan Vitor Gaspar, sehingga pemerintah koalisi berada di ambang keambrukan.

Portas mengatakan di dalam satu pernyataan ia menentang penunjukan Pejabat Negara Urusan Keuangan Maria Luis Albuquerque untuk menggantikan Gaspar sebagai Menteri Keuangan baru, dan menyatakan keputusannya "tak bisa diubah".

Ia adalah menteri ketiga dalam pemerintah koalisi yang meletakkan jabatan setelah Miguel Relvas mundur dari jabatan menteri urusan parlemen pada April, setelah skandal mengenai gelar universitasnya dan pengunduran diri Gaspar.

Masih belum jelas apakah pengunduran diri Portas berarti ia secara pribadi akan meninggalkan pemerintah atau Partai Rakyatnya juga akan keluar dari pemerintah koalisi.

Protas telah terlibat pertikaian dengan pemerintah koalisi mengenai langkah penghematan ketatnya, pengurangan pensiun khususnya, berdasarkan kesepakatan talangan sebesar 78 miliar euro dengan peminjam internasional--troika yang terdiri atas Uni Eropa, Dana Moneter Internasional dan Bank Sentral Eropa.

Tindakan pemerintah itu telah memicu kemarahan di kalangan rakyat Portugal, yang seringkali turun ke jalan dalam protes terhadap pemerintah.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013