Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian RI Suswono menjelaskan kenaikan harga bahan pangan menjelang Ramadhan merupakan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tingginya permintaan dan  pedagang yang mencari keuntungan besar.

"Kenaikan harga itu salah satunya disebabkan dampak kenaikan harga BBM karena biaya transportasi meningkat, meskipun pengaruhnya sedikit. Selain itu juga karena efek psikologis permintaan yang meningkat serta ekspektasi pedagang untuk dapat keuntungan lebih," ujar Suswono dalam konferensi pers ketahanan pangan bulan Ramadhan di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut Suswono, pemerintah akan mengintensifkan pemantauan pasokan dan harga pangan untuk merumuskan antisipasi masalah pasokan distribusi dan harga pangan.

Selain itu dengan meningkatkan kelancaran distribusi bahan pangan dari daerah sentra produksi ke daerah konsumen.

"Karena faktanya meskipun di konsumen itu tinggi, di petani sebenarnya harga rendah. Jangan sampai konsumen diberatkan padahal harga di petani masih rendah," kata Suswono.

Pemerintah juga akan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kepastian penyediaan pasokan, untuk mencegah terjadinya kepanikan, serta meningkatkan keamanan pangan untuk mencegah beredarnya bahan pangan yang tidak mematuhi kaidah keamanan seperti makanan kedaluwarsa, mengandung formalin dan bahan berbahaya lain.

"Pemerintah juga akan memfasilitasi melalui BUMN dan Pemerintah Daerah dengan menggelar pasar murah serta operasi pasar. Bahkan di DKI Jakarta sendiri akan ada subsidi bagi harga daging," ujar dia.

Di sisi lain dia juga mengimbau kepada asosiasi dan pengusaha untuk tidak memanfaatkan kesempatan Ramadhan dengan meningkatkan harga bahan pangan secara tidak wajar.

"Bagi pelaku usaha tidak terpuji tentu akan ada sanksi," kata dia.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013