Pangandaran, Ciamis (ANTARA News) - Tiga buah jembatan yang menghubungkan Legokjawa - Cidadap di Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis lenyap disapu Gelombang Tsunami sehingga mengakibatkan jalur transportasi terputus. Akibatnya, jalur menuju kawasan nelayan Cidadap dan Madasari terpaksa harus ditempuh menggunakan jalur Desa Masawah - Madasari sejauh delapan kilometer dengan kondisi jalan batu yang tidak rata, demikian ANTARA News melaporkan dari Oandaran, Ciamis, Jabar, Kamis. Tiga jembatan kayu itu selama ini dipakai warga Cidadap untuk menyeberangi Sungai Cidadap dan Cibeureum. Namun dengan ambruknya jembatan itu praktis perjalanan dengan kendaraan roda dua atau roda empat harus menggunakan jalan lain yang lebih jauh. "Jalur itu hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki dengan cara menuruni sungai, tidak ada jalan lain," kata seorang warga. Akibatnya, warga Cidadap yang bolak-balik ke pengungsian di Balai Desa Legokjawa harus berjalan kaki untuk melihat rumah yang mereka tinggalkan. Beberapa orang warga mengaku harus berjalan kaki sekitar satu jam untuk mencapai rumahnya itu. Oman (45) contohnya, ia terpaksa harus berjalan kaki ke Cidadap karena tidak punya uang untuk ongkos ojeg. "Jangankan saya yang tidak punya kendaraan, yang punya kendaraan saja sama-sama jalan kaki ke sana, kecuali kalau melintas menyusuri pantai, tapi sama jauhnya," kata Oman. Sementara itu Mardi (40), pengungsi asal Cidadap lainya mengaku sejak kejadian Tsunami ia belum melihat rumahnya. Ia hanya mendengar kabar dari tetangganya bahwa perumahan mereka sudah hilang diterjang Tsunami. "Kesehatan saya kurang baik akhir-akhir ini, sejak Tsunami saya belum melihat keadaan rumah, tapi menurut tetangga sudah tidak ada," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006