Bandung (ANTARA News) - Warga Negara Asing (WNA) asal Swedia, Jan R J Boeken (54) dirawat di Ruang VIP H-4, RS Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung, Jabar, karena luka memar yang cukup parah. "Jan yang tergulung ombak selama beberapa detik tersebut mengalami luka-luka memar dan lecet di leher, lengan, punggung kanan dan kedua paha," ujar dr Krisna Pradanata, dokter bedah yang merawat Jan di Bandung, Kamis. Krisna menambahkan luka lainnya yang dialami Jan adalah putusnya tendon jari tengah dan adanya luka di kepala. "Kami sudah menyedot nanah yang ada di persendian pasien sehingga pasien dalam beberapa hari mendatang akan dapat segera berjalan," ujarnya. Menurutnya, pasien dapat segera pulang dalam tiga hari mendatang dengan masa istirahat selama tiga minggu sampai luka terkilir dan lecet serta bengkaknya sembuh. Terkait masalah psikologis yang dialami pasien, Krisna mengatakan dengan kondisi mental yang dialami Jan maka pihak rumah sakit menyatakan tidak perlu mendatangkan psikolog. Jan yang baru tiga jam di Pangandaran, masih belum dapat berjalan karena kondisi luka memar dan bengkak yang dialaminya. "Saya merasa sangat beruntung dapat terselamatkan dari banjir bandang," kata Jan pada wartawan. Jan menjelaskan saat itu, ia sedang duduk santai bersama temannya di depan hotel. "Air tiba-tiba datang dan teman saya berlari entah kemana. Saya berlari ke dalam hotel dan ternyata tidak ada pintu untuk keluar," ujarnya. "Untuk beberapa detik saya tergulung ombak. Saya meraih apapun yang ada di dapur. Tetapi saya sudah tidak dapat bergerak apa-apa lagi," ujarnya. Akibat bencana tersebut, Jan mengatakan tidak takut untuk datang ke Indoonesia. "Saya senang berada di Indonesia karena orangnya ramah." ujarnya. Beruntung, sahabat Jan yang sudah lama bermukim di Gunung Puntang Banjaran, Kabupaten Bandung, Bombeeck, melihat tayangan di bencana tsunami di Pangandaran melalui televisi. "Saya langsung teringat akan Jan yang sedang berlibur di Pangandaran. Selasa pagi itu saya berangkat ke Pangandaran dan menjemput Jan. Saya langsung membawanya ke sini," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006