Jakarta (ANTARA News) - Perolehan laba bersih PT International Nickel Indonesia (Inco) selama semester pertama 2006 turun 17,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi 123,3 juta dolar AS. Sementara itu, penjualan bersih perusahaan tersebut hanya naik tipis 1,4 persen menjadi 440,50 juta dolar AS, kata President and CEO Inco Arif Siregar dalam siaran persnya yang diterima Kamis. Menurut arif, penurunan laba bersih itu salah satunya disebabkan meningkatnya biaya tunai produksi per unit sebesar 37,6 persen menjadi 3,11 dolar AS per pon. Kenaikan biaya tunai tersebut terjadi karena peningkatan pada harga "high sulphur fuel oil" (HSFO) yang naik menjadi rata-rata 54,06 dolar AS per barel dibandingkan sebelumnya hanya 35,86 dolar AS per barel. Sepanjang semester pertama 2006, produksi nikel Inco (dalam matte) sebesar 33,3 ribu ton atau turun dibandingkan periode sama sebelumnya sebesar 36,0 ribu ton. Demikian juga volume penjualannya, turun dari 35 ribu ton menjadi 33,9 ribu ton, sedangkan harga realisasi rata-rata naik dari 12,237 dolar AS per ton menjadi 12.811 dolar AS per ton.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006