Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antar-bank Jakarta, Jumat pagi, menguat 20 poin ke posisi 9.145/9.150 per dolar AS, setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 9.165/9.170 per dolar AS. Menurut Direktur Bank Niaga, Chaterina Hadiman, rupiah bergerak menguat setelah beredar rumor bahwa investor asing akan segera masuk pasar dalam negeri menyusul ketidakpastian mengenai sikap bank sentral AS (The Fed) dalam menyingkapi lambannya pertumbuhan ekonomi. "Akan masuknya investor asing itu ke dalam negeri terutama disebabkan ketidakpastian mengenai pertumbuhan ekonomi AS yang dilaporkan makin melambat," katanya. Menurut dia, Ketua bank sentral AS (The Fed) Ben Bernanke menjelang akhir pertemuan Bank Sentral menyatakan bahwa pihaknya akan melihat data indikator ekonomi AS lebih dulu sebelum memutuskan perlu tidaknya menaikkan suku bunga. Pernyataan ketua The Fed itu sering berubah dan ini harus lebih dicermati, berbeda jauh dibanding ketua sebelumnya Allan Greenspan, katanya. Sementara saham-saham di bursa New York, Kamis, dilaporkan jatuh akibat rontoknya saham-saham teknologi tinggi seperti Intel. Jatuhnya saham-saham di bursa raksasa itu terutama dipicu oleh data melemahnya aktivitas ekonomi AS.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006