Pangandaran (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan para petugas, agar meneruskan pencarian dan penyelamatan korban tsunami di kawasan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, yang terjadi Senin (17/7) dan menewaskan sedikit-dikitnya 414 orang. "Siapa tahu masih ada yang bisa diselamatkan. Waktu di Aceh, seminggu setelah itu masih ada yang bisa diselamatkan," kata Presiden setelah mendengarkan pemaparan Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan, di Pos Komando (Posko) Satkorlak Pangandaran, Jumat. Presiden Yudhoyono juga meminta, para petugas untuk merawat para korban yang luka-luka dan mencegah kemungkinan berjangkitnya penyakit menular. Selain itu, Kepala Negara meminta, agar logistik dan pendistribusiannya ke daerah pengungsian terus dipenuhi sekaligus dipercepat. Presiden Yudhoyono menekankan, perlunya pemerintah daerah setempat dan unit-unit yang terkait untuk segera membersihkan wilayah bencana si Pantai Pangadaran dari sampah dan reruntuhan, karena hal itu bisa menimbulkan trauma psikologis bagi masyarakat. Berdasarkan hasil tinjauan di lapangan, Kepala Negara melihat proses pembuangan puing dan sampah cenderung lambat dilakukan, sehingga diperlukan penambahan alat berat. "Kalau perlu pemerintah pusat bisa membantu mendatangkan alat berat juga," kata Presiden. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Yudhoyono juga meminta, agar segera dilakukan kalkulasi untuk rekonstruksi bangunan yang rusak setelah selesai masa tanggap darurat. Presiden menginginkan, agar prioritas rekonstruksi ditujukan terhadap rumah-rumah dan perahu, sehingga nelayan bisa segera melaut. Kepada pers, Kepala Negara mengemukakan, agar terus memublikasikan serangkaian langkah penanganan tanggap darurat dan berbagai aspeknya. Namun, ia mengingatkan, media massa bersikap jujur dalam memberikan informasi seputar proses tersebut. Presiden memberi contoh, jangan sampai pers memberitakan bahwa bantuan sama sekali belum sampai ke titik-titik pengungsi, padahal sudah mulai terlaksana. Di posko satkorlak, Presiden secara simbolis memberikan bantuan pribadi kepada perwakilan pengungsi berupa perlengkapan sehari-hari, termasuk selimut dan handuk. Pemberian Presiden Yudhoyono tersebut menyusul bantuan yang beberapa hari sebelumnya disumbangkan oleh Ibu Negara, Ani Yudghoyono, dan telah dibagikan di Pangandaran. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006