Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Polisi Perairan Markas Besar Kepolisian Negara RI (Mabes Polri) telah mengirimkan tiga kapal patroli untuk mencari mayat yang diperkirakan masih berada di lepas pantai Samudera Indonesia yang dilanda tsunami pada Senin (17/7). Tiga kapal patroli itu bertugas menyisiri wilayah pantai selatan Pulau Jawa guna mencari korban yang belum ditemukan dan diperkirakan masih berada di laut, kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol. Paulus Purwoko, di Jakarta, Jumat. Kapal patroli itu, menurut dia, merupakan bagian dari bantuan Mabes Polri untuk membantu penanganan pasca-tsunami yang melanda Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan. Selain itu, Polda Jawa Barat telah mengirimkan satu kompi pasukan Brigade Mobil (Brimob) ke lokasi bencana alam untuk melakukan tugas evakuasi dan penangananan bencana. "Polda Jawa Tengah juga telah mengirim satu kompi Brimob ke Cilacap untuk kepentingan SAR," katanya menambahkan. SAR (Search and Rescue) adalah kegiatan pencarian dan penyelamatan korban. Selain itu, Mabes Polri telah memerintahkan aparatnya, terutama Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkabtibmas), hingga tingkat desa di lokasi bencana untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat, agar tidak termakan isu-isu yang menyesatkan. "Sempat ada isu tsunami susulan, sehingga masyarakat juga perlu diberitahu bahwa isu itu tidak benar, karena tidak berasal dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)," katanya. Para polisi juga diminta menjelaskan kepada masyarakat bahwa gempa susulan itu fenomena wajar, karena untuk keseimbangan alam setelah terjadi gempa pertama yang kuat, sehingga tidak mungkin gempa susulan lebih besar dari gempa pertama. "Tidak semua masyarakat menerima informasi lewat radio dan televisi, karena lokasinya yang sulit. Ini yang menjadi tugas Babinkamtibmas untuk memberikan penyuluhan," katanya. Ditambahkannya, Mabes Polri tidak mengirimkan tambahan personel ke lokasi bencana, karena masih bisa ditangani oleh Polsek dan Polres yang dikoordinasikan oleh Polda. Gelombang pasang air laut pasca-gempa (tsunami) di Samudera Indonesia itu telah menelan korban tewas lebih dari 500 orang, dan ratusan lainya luka-luka. Belasan ribu warga mengungsi akibat bencana alam itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006