Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan transformasi pendidikan yang dilakukan melalui implementasi Merdeka Belajar telah memberikan dampak positif pada pelaksanaan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP).

“Dari episode-episode Merdeka Belajar ini setidaknya ada empat area yang menjadi sentuhan perubahan sehingga BOSP menjadi baik,” kata Sesditjen PAUD Dikdasmen Praptono dalam Webinar Persiapan Penyaluran BOSP Tahun 2024 di Jakarta, Selasa.

Praptono menuturkan terdapat lima dampak positif yang dibawa Merdeka Belajar terhadap pelaksanaan BOSP yaitu pertama adalah adanya penyaluran langsung ke satuan pendidikan.

Hal tersebut mampu mempercepat penyaluran dana BOSP ke satuan pendidikan 32 persen lebih cepat dibandingkan dengan sebelum adanya penerapan Merdeka Belajar yaitu pada 2019.

Kedua, khusus di tahun ini untuk penyaluran dana BOSP mencapai percepatan sangat luar biasa yaitu dua bulan lebih cepat dari 2022 dan tersalurkan kepada lebih dari 162 ribu satuan pendidikan.

Ketiga, pemberian dan penyaluran BOSP ke satuan pendidikan kini menggunakan pendekatan satuan biaya yang disesuaikan dengan masing-masing karakteristik daerah.

Praptono menjelaskan sejumlah aspek seperti indikator indeks kemahalan konstruksi dan indeks peserta didik pun akan dipakai untuk penyaluran 2024 sesuai hasil kajian yang dilakukan oleh pusat standar kebijakan pendidikan.

Hasil kajian itu mencerminkan terjadi variasi harga di masing-masing kabupaten/kota sehingga menjadi masukkan agar penyaluran BOSP memperhatikan kemahalan maupun indeks biaya pendidikan di masing-masing daerah.

“Sehingga jangan heran kalau biaya satuan pendidikan ini berbeda antardaerah,” ujarnya.

Baca juga: Nadiem ajak para guru lanjutkan gerakan Merdeka Belajar

Keempat, Merdeka Belajar membuat pemanfaatan dana BOSP menjadi lebih fleksibel yaitu menerapkan manajemen berbasis sekolah yang berarti satuan pendidikan memiliki hak untuk mengatur dana tersebut.

Fleksibilitas tersebut diharapkan membuat satuan pendidikan leluasa dalam membuat perencanaan penggunaan dana sekolah secara lebih baik dan lebih sesuai kebutuhan masing-masing.

“Fleksibilitas ini diharapkan efisiensi dana BOSP bisa lebih baik dan tepat sasaran. Dasar yang digunakan apa? Bapak dan Ibu bisa menggunakan rapor pendidikan sebagai bahan untuk membuat perencanaan,” katanya.

Kelima, Merdeka Belajar membuat pengelolaan dana BOSP menjadi lebih praktis simpel, sederhana, nyaman dan aman yaitu salah satunya melalui adanya aplikasi Aplikasi Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (ARKAS).

“Untuk kebutuhan penyaluran 2024 sudah terhitung penyaluran dana secara otomatis,” ujar Praptono.


Baca juga: Nadiem optimistis gerakan Merdeka Belajar terus berlanjut

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2023