Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara daerah ibukota pagi ini masuk kategori sedang karena angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di angka 51-100 pada Kamis pagi hingga pukul 06.00 WIB.

Laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan di antara lima wilayah, Lubang Buaya (Jakarta Timur) memiliki angka PM2,5 yang paling tinggi, yaitu sebesar 77.

Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udara tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika

Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

Baca juga: Kualitas udara DKI membaik dan tak masuk 20 besar terburuk di dunia
Baca juga: DKI tetap gencarkan pemasangan "water mist" walaupun musim hujan


ISPU di wilayah Jakarta lainnya, yakni, Jagakarsa di Jakarta Selatan (66), Kelapa Gading di Jakarta Utara (59), Bundaran HI di Jakarta Pusat (65) dan Kebun Jeruk di Jakarta Barat (60).

Sementara itu, pada situs pemantauan IQ Air, Kamis, pukul 06.36 WIB, Jakarta  diklasifikasikan sebagai kota nomor 30 dengan pencemaran udara tertinggi di dunia dengan nilai 78.

Untuk nomor satu kota tercemar, yakni Lahore, Pakistan (390), kedua Delhi, India (286), Ketiga Karachi, Pakistan (249), keempat Kolkata, India (234) dan kelima Hanoi, Vietnam (216)

Indeks kualitas udara (IKU) di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2.5 saat ini sudah 5 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO).

Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol).

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2023