Jakarta (ANTARA) - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun penegak hukum untuk serius menangani kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024

"Harus dicari siapa pelakunya, kami berharap kalaupun itu bocor dan ketahuan siapa yang membocorkan itu harus tuntas," kata Juru Bicara Timnas AMIN Angga Putra Fidrian di Jakarta, Jumat.

Angga mengatakan bahwa kasus kebocoran data di Indonesia sudah seperti fenomena gunung es, jadi isu tersebut harus ditangani secara serius, baik oleh KPU, kementerian terkait serta penegak hukum.

Menurutnya, kasus ini harus diusut secara tuntas, terutama pelaku yang membocorkannya, karena data tersebut sangat penting untuk berlangsungnya Pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil.

"Yang penting diusut dahulu, karena bisa jadi meskipun itu lembaga yang memegang datanya. Akan tetapi yang membocorkan juga bisa pihak-pihak lain di luar, makanya itu yang penting diusut," katanya.

Angga menambahkan bahwa kebocoran data DPT Pemilu 2024 dikhawatirkan digunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan dipergunakan memenangkan salah satu paslon.

"Kata Gus Imin wasit seharusnya jadi wasit, jangan ikut menjadi pemain," ujarnya.

KPU RI pada Senin, (13/11), telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil Pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa, (14/11), pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Timnas: Kebebasan berpendapat jadi komitmen pasangan AMIN

Baca juga: Wapres: KPU harus betul-betul menjaga kerahasiaan data

Baca juga: Bawaslu: KPU tak langgar administratif terkait tujuh laporan caleg DPR


 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2023