Padang (ANTARA News) - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) diminta untuk mengusut tuntas kasus kerusuhan yang terjadi di Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara.

"Kemenkumham harus mencari tahu penyebab kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta yang telah memakan korban jiwa, baik dari sipir maupun narapidana," kata Anggota Komisi III DPR RI, Taslim saat dihubungi dari Padang, Sabtu.

Menurut dia, kasus kerusuhan tersebut merupakan pelajaran bagi Kemenkumham dalam mengatasi para tahanan maupun napi yang ada di dalam Lapas.

"Kerusuhan yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta Medan agar tidak menginspirasi kerusuhan di lapas lain," ujar dia.

Aparat terkait segera mengambil tindakan guna menyelesaikan persoalan ini. "Jangan sampai menginspirasi munculnya kerusuhan-kerusuhan di lapas-lapas lain," tegas Taslim.

Dia mengatakan, Kemenkumham segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangkap kembali para napi yang melarikan diri.

"Penangkapan tahanan Lapas Tanjung Gusta harus dilakukan secara profesional. Tidak ada pelanggaran HAM," kata dia.

Menurut dia, kerusahan yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta Medan hingga menyebabkan beberapa orang meninggal dunia serta ratusan tahanan kabur, bukan persoalan kelebihan penghuni warga binaan.

"Ini tidak saja soal kelebihan penghuni Lapas, karena hampir semua Lapas di Indonesia kelebihan kapasitas penghuni, ini pasti ada sesuatu sehingga warga binaan mengamuk," ungkap dia..

Disamping itu tambah Taslim sistem pengamanan di seluruh Lapas yang ada di Indonesia agar tingkatkan. "Seluruh Lapas di Indonesia melakukan evaluasi peningkatan sistem keamanan di Lapas, yang merupakan tempat bagi narapidana," jelas dia.

Ratusan tahanan yang terlibat dalam berbagai kasus kejahatan dikabarkan melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (11/7) malam.

Para tahanan itu kabur menjelang magrib, atau persisnya sekitar pukul 18.15 WIB. Tahanan kabur setelah adanya keributan dengan aparat di dalam lapas tersebut. Bahkan, kobaran api sempat membesar di dalam lapas. (*)

Pewarta: Derizon Yazid
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013