Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka ditutup lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS yang lebih kuat menahan permintaan untuk investasi alternatif.

Namun emas masih mencetak keuntungan sebesar 5,4 persen untuk minggu ini, merupakan kinerja mingguan terbaiknya dalam hampir dua tahun, lapor Xinhua.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun 2,3 dolar AS, atau 0,18 persen, menjadi menetap di 1.277,6 dolar AS per ounce.

Untuk minggu ini, harga emas 5,4 persen lebih tinggi. Ini adalah kenaikan mingguan pertama dalam empat minggu, dan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 28 Oktober 2011, menurut data FactSet.

Dolar AS menguat terhadap rival utamanya pada Jumat, yang menekan perdagangan emas karena dolar yang lebih kuat membuatnya lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks dolar ICE, pengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik menjadi 82,966 dari 82,707 pada Jumat di perdagangan Amerika Utara pada Kamis sore.

Kemunduran emas hanya sedikit turun dari lompatan Kamis dan sebelum akhir pekan ketika para pedagang bersiap-siap untuk mengatasi minggu depan, Vedant Mimani, manajer portofolio utama dari Atyant Capital Global Opportunities Fund, mengatakan seperti dikutip oleh MaketWatch.

Sepantang tahun ini, emas telah jatuh 24 persen sampai saat ini, menghapus 60,4 miliar dolar AS dari nilai kepemilikan produk yang diperdagangkan di bursa emas, karena beberapa investor kehilangan kepercayaan dalam emas sebagai penyimpan nilai, di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengakhiri program pembelian obligasinya 85 miliar dolar AS per bulan.

Terhadap latar belakang ini, perak untuk pengiriman September turun 16,4 sen, atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 19,792 dolar AS per ounce.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013