Wuhan (ANTARA) - Sebuah tim kolaboratif yang terdiri atas para ilmuwan China dan Amerika Serikat (AS) mengidentifikasi leluhur baru jagung modern serta menyoroti potensi kerabat liar tanaman tersebut untuk dimanfaatkan di masa depan.

Penelitian yang diterbitkan pada Jumat (1/12) di jurnal Science tersebut mengungkapkan bahwa asal usul jagung modern dapat ditelusuri ke percampuran antara jagung kuno dan teosinte yang hidup di dataran tinggi Meksiko sekitar 4.000 tahun setelah domestikasi jagung dimulai.

Asal usul jagung menjadi kontroversi selama hampir satu abad dan penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan adanya kontribusi dari kerabat liar yang disebut Zea.

Para peneliti dari Universitas Pertanian Huazhong dan Universitas California Davis meneliti data genetik dari 1.000 lebih varietas jagung dan spesies terkait untuk memperjelas asal-usul yang kompleks dari bahan pokok pertanian ini.

Hibridisasi dengan kerabat liar itu terjadi sekitar 6.000 tahun silam, yaitu sebelum jagung menyebar ke seluruh Benua Amerika, baik menggantikan atau melakukan persilangan dengan populasi jagung yang sudah ada sebelumnya, papar penelitian tersebut.

Hasil penelitian tersebut memperjelas asal-usul jagung modern dan menunjukkan potensi kerabat liar tanaman sebagai sumber keragaman adaptif untuk pemuliaan di masa depan, kata para peneliti.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023