Beirut (ANTARA News) - Palang Merah, Jumat, memohon dihentikannya pertempuran sengit antara pasukan Presiden Bashar al-Assad dan kelompok pemberontak di Kota Homs, Suriah, untuk membawa perlengkapan guna menyelamatkan nyawa warga yang terperangkap.

Komite Palang Merah Internasional  (ICRC) mengatakan bahwa ribuan warga Suriah berada dalam bahaya di kota tua Homs, tempat pasukan Bashar al Assad telah melancarkan serangan melalui udara dan artileri untuk mencoba merebut kembali daerah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak.

Palang Merah mengatakan para petempur yang terlibat dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun itu telah menghambat pengiriman bantuan kepada warga kota yang terkepung dan gagal untuk mengamankan perjalanan yang aman untuk warga yang mencoba melarikan diri dari daerah tersebut namun terjebak.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Suriah untuk mengizinkan pengiriman makanan dan obat-obatan ke kota tua itu," kata Magne Barth, kepala delegasi ICRC di Suriah.

"Kami juga menyerukan kepada semua kelompok bersenjata yang mengendalikan kota tua itu untuk memastikan bahwa warga sipil yang ingin meninggalkan lokasi tersebut dapat pergi dengan aman."

Aksi unjuk rasa yang telah berubah menjadi perang sipil di Suriah itu telah menjadi semakin berdarah dengan lebih dari 100 ribu orang tewas sejauh ini.

Kekuatan-kekuatan internasional di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa - Bangsa mengalami kebuntuan dalam upayanya untuk menemukan solusi diplomatik guna menyelesaikan konflik tersebut. China dan Rusia, pemasok senjata utama pasukan Bashar al Assad, telah memblokir upaya untuk menjatuhkan sanksi pada Bashar oleh Amerika Serikat dan Eropa, yang mendukung kelompok pemberontak.

Homs adalah pusat dari pemberontakan bersenjata yang berasal dari aksi protes jalanan populer untuk mengakhiri lebih dari empat dasawarsa pemerintahan keluarga Bashar.

Pertempuran intens yang sebelumnya terjadi di kota yang terbagi itu telah meratakan sejumlah distrik yang membuat upaya para pemberi bantuan untuk memberikan bantuan kepada warga sipil yang terjebak makin menantang.

Petempur dari kedua belah pihak telah menyerang dan membunuh relawan dari Bulan Sabit Merah Arab Suriah, mitra lokal untuk ICRC.

Selain dari ribuan orang yang telah tewas, kelompok-kelompok bantuan memperkirakan terdapat hampir empat juta orang yang mengungsi akibat konflik di dalam wilayah Suriah, banyak dari mereka berada dalam kondisi miskin dan membutuhkan bantuan.

"Jika kami menerima persetujuan yang diperlukan, kami akan melakukan upaya kami untuk membawa bantuan kemanusiaan ke kota tua itu, menyediakan mitra-mitra dalam konflik itu yang setuju untuk dilakukannya jeda pertempuran demi kemanusiaan, guna menjamin akses yang aman bagi tim dari ICRC dan Bulan Sabit Merah Arab Suriah," kata Barth.


Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013