Tangerang, Banten (ANTARA) - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menerima lima aspirasi dari kelompok nelayan di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, saat melakukan kampanye di daerah tersebut.

Aspirasi nelayan yang disampaikan kepada Anies yaitu pembangunan pelabuhan perikanan, pengerukan sungai, perizinan mudah, ketersediaan solar subsidi, dan pencabutan patok yang dilakukan pengembang.

"Ada lima aspirasi dari nelayan. Saya Terima untuk bahan berjuang bersama-sama," kata Anies ketika berdiskusi dengan sejumlah nelayan di Tangerang, Sabtu.

Anies menyatakan komitmennya untuk menyerap aspirasi para nelayan, karena ketika mereka sejahtera, maka negara kuat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat berdiskusi cukup lama dengan perwakilan nelayan yang menginginkan adanya perubahan dan penataan di kawasan tersebut.

"Intinya perbaikan di sekitar sini, agar nelayan bisa lebih sejahtera, dan ini akan kami perjuangkan," ujarnya.

Dia mengatakan ketika semua keinginan tersebut terwujud, maka harus ada perubahan dan perlu kewenangan. Karena itu ia meminta dukungan para nelayakan agar bisa memenangkan kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

"Agenda akan kami koreksi, agar nelayan kecil kita menjadi besar, dan yang besar tidak usah dikecilkan," kata Anies.

Sementara itu, perwakilan Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan (Pokmaswas Perikanan) Rifai meminta agar Anies peduli terhadap nasib dan menyejahterakan para nelayan.

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Anies pilih Nabi Muhammad dan Gatotkaca saat jawab "rapid question"
Baca juga: Timnas Amin sebut akan saring pejabat guna cegah impunitas

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Imam Budilaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2023