Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Masyarakat Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengeluhkan kualitas air Sungai Cempaga makin memburuk setelah adanya aktivitas tongkang pengangkut hasil tambang.

"Air sungai makin keruh, apalagi saat ada tongkang lewat. Mencari ikan makin sulit dan digunakan untuk kegiatan sehari-hari pun airnya makin kurang layak," keluh Suni, warga setempat, Minggu.

Masyarakat berharap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kawasan itu untuk peduli terhadap nasib masyarakat. Sudah selayaknya perusahaan memberikan perhatian dengan mengucurkan bantuan kepada masyarakat, terutama dalam bentuk penyediaan sarana air bersih.

Bantuan tersebut dirasa sangat mendesak karena kualitas air yang dinilai makin memburuk. Jika masyarakat terus menggunakan air yang tidak layak tersebut, dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan masyarakat.

"Perusahaan kan memang wajib membantu masyarakat karena kondisi air seperti itu kan kemungkinan akibat hilir mudik tongkang juga. Sisihkanlah sedikit dana untuk membantu masyarakat," pinta Suni.

Sebelumnya, masyarakat lima desa di sepanjang Sungai Cempaga meminta kompensasi uang Rp 500.000 per kepala keluarga per perusahaan tiap bulannya, namun perusahaan tidak sanggup memenuhinya.

Pihak perusahaan berjanji akan memaksimalkan program corporate social responsibility untuk membantu masyarakat. Salah satu prioritasnya adalah penyediaan sarana air bersih untuk warga setempat.

Masyarakat juga sudah pernah meminta perusahaan tambang di kawasan itu membangun jalan darat sehingga tidak lagi mengangkut hasil tambang lewat sungai.

Pewarta: Norjani
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013