Baghdad (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Media Dunia (World Media Summit/WMS) kelima yang sedang berlangsung akan menjadi platform global untuk berbagi pengalaman dan keahlian di kalangan media internasional, kata seorang pejabat media Irak.

"KTT ini tidak diragukan lagi akan menyediakan lingkungan yang kondusif bagi negara-negara peserta untuk saling mengenal dan bertukar informasi maupun gagasan di bidang media," kata Dr. Mohammed Rashak, penasihat presiden Iraqi Media Network, sebuah lembaga resmi yang mengelola jaringan media milik negara di Irak.

Mengusung tema "Meningkatkan Kepercayaan Global, Mendorong Perkembangan Media" (Boosting Global Confidence, Promoting Media Development), KTT yang diadakan di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, China, ini mengumpulkan ratusan pemimpin media mainstream dari seluruh dunia, pejabat pemerintah, dan perwakilan organisasi internasional.

KTT ini akan meningkatkan kerja sama dan pertukaran di antara berbagai negara peserta, mengingat acara ini merupakan platform penting untuk menyampaikan gagasan, bertukar pendapat, dan berbagi perkembangan terbaru di lingkup media, kata Rashak dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Xinhua sebelum bertolak ke China untuk menghadiri KTT tersebut.

Industri media saat ini menyaksikan perkembangan yang signifikan dan pesat di bidang multimedia, media sosial, dan sebagainya, kata Rashak. "KTT ini juga akan menciptakan atmosfer yang tepat bagi media global untuk menghasilkan visi yang spesifik dan jelas bagi masa depannya."

Seiring berkembangnya platform, format, dan cara baru dalam penyebaran informasi saat ini, Rashak mengatakan bahwa media resmi maupun mainstream di dunia harus memiliki visi yang konsisten untuk beradaptasi dengan platform, outlet media, maupun media sosial baru agar dapat memberikan konten media yang mampu bersaing dengan media lain dengan kredibilitas, transparansi, dan penyampaian berita mereka.

Pejabat Irak itu mengatakan bahwa dunia saat ini dipenuhi dengan hoaks yang menyesatkan publik. "Saya yakin bahwa melalui atmosfer positif dalam KTT ini serta pertukaran ide yang terjadi di dalamnya, sebuah visi dapat dicapai untuk menyajikan konten media yang jujur, bermakna, dan transparan," katanya.
 
  Sebuah taksi sungai bersiap untuk berlabuh di tepi Sungai Tigris di Bagdad, Irak, pada 16 Juli 2023. (Xinhua/Khalil Dawood)    


 "Kami di Irak bercita-cita untuk menemukan cara dan visi yang sama dengan media China, terutama mengingat Irak dianggap sebagai poros berita dan pusat sirkulasi berita global di Timur Tengah," tambahnya

KTT ini akan menciptakan peluang baru untuk kerja sama lebih lanjut antara China dan Irak karena KTT ini memberikan kesempatan yang baik bagi media di kedua negara untuk saling belajar dari pengalaman masing-masing, kata pejabat Irak itu, seraya menyuarakan harapannya bahwa hubungan kedua negara dapat terus berkembang dan membawa kemakmuran di segala bidang dan tingkatan di masa depan.

"Saya belum pernah mengunjungi China sebelumnya, tetapi apa yang saya baca tentang negara besar ini dan sejarahnya sangatlah menginspirasi. Tidak diragukan lagi, negara yang besar dan hebat ini, dengan kontribusi dan pencapaiannya yang luar biasa terhadap kemanusiaan, layak untuk dikunjungi," ujarnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023