Jayapura (ANTARA News) - Pertikaian antar suku di kawasan Kwamki Lama, Timika, Kabupaten Mimika, Papua, yang terjadi sejak hari Minggu kemarin, telah menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya. Kapolres Mimika, AKBP Jimmy Tuilan, kepada ANTARA News, Senin, mengakui, "perang" antara suku Dani dan Nduga itu kembali terjadi hingga menambah jumlah korban, baik yang tewas maupun yang mengalami luka-luka. "Kami saat ini masih mencoba melerai aksi tersebut agar tidak semakin meluas," ungkap AKBP Tuilan seraya menambahkan insiden tersebut berawal dari tewasnya seorang anak dari keluarga Kogoya saat berenang di kali SP 2, yang ketika itu dijaga salah seorang kerabatnya. Menurut Kapolres, dari laporan yang diperoleh terungkap saat pemakaman anak tersebut, kerabat yang menjaga anak tersebut datang melayat, namun tidak diterima keluarga korban yang tetap beranggapan korban tewas karena tidak dijaga saat berenang. Akibatnya, keluarga korban menyerang saudaranya yang dituduh paling bertanggungjawab atas kematian anak itu. Penyerangan itu, jelas AKBP Tuilan, kemudian dibalas hingga menyebabkan "perang" antara kedua suku yang sebenarnya masih memiliki hubungan pertalian darah tersebut. Empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam kejadian itu. Ditambahkannya, untuk meredam aksi tersebut saat ini pihaknya masih terus melakukan pendekatan dengan para tokoh agama, tokoh adat dan kepala suku. Selain itu pihaknya juga telah menempatkan pasukan Dalmas dan Brimob di sejumlah lokasi terutama perbatasan antara kedua suku yang bertikai. Korban yang mengalami luka saat ini sebagian sudah dibawa sanak keluarga namun ada juga beberapa diantaranya yang dirawat di RS Mitra Masyarakat.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006