Sumedang (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menilai pihak Indonesia Corruption Watch (ICW) sering salah mengerti dan merespon balik secara berlebihan soal suratnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Silakan baca dan cermati surat yang dikirim ke presiden," kata Priyo dalam pernyataan tertulisnya yang dikirimkan melalui surat elektronik dari Jakarta, Senin.

Priyo membantah berinisiatif membantu terpidana korupsi untuk mendapatkan remisi dalam surat yang dia kirimkan ke Yudhoyono, sebagaimana diasumsikan oleh ICW.

Surat yang disampaikan ke Presiden Yudhoyono, katanya, sebatas menyampaikan kewajibannya sebagai pimpinan DPR untuk meneruskan surat aspirasi ke pihak-pihak terkait.

Menurut Priyo, surat yang dikirimnya ke Presiden Yudhoyono adalah surat pengaduan biasa yang diteruskan kepada presiden dan menteri terkait.

"Silakan presiden dan menteri menyikapinya sesuai dengan aturan perundangan, tidak ada embel-embel apa pun," tukasnya.

Sebagai pimpinan DPR, Priyo mengaku menandatangani ratusan surat serupa yang bersumber dari pengaduan masyarakat termasuk pengaduan dari mantan Panglima GAM tentang konflik agraria.

"Itu tugas konstitusi. Sekarang bola ada di pemerintah mau diapakan," ucap Priyo.

Ketua DPR Marzuki Alie, kata Priyo, sebenarnya tidak ada masalah dengan apa yang telah dia lakukan.

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013