Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, konflik antara kelompok Hamas Palestina dan Israel terpantau belum berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia.

“Belum ada dampak dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara berkaitan dengan konflik di Palestina dan kami sangat prihatin dengan kekerasan yang menimpa saudara-saudara kita,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin.

Namun demikian, Sandi menyebut  tersebut dirasakan oleh para pengusaha yang menyampaikan padanya bahwa produk yang dihasilkan perusahaan dalam negeri ada penurunan penjualan, hal ini dikarenakan adanya boikot yang banyak disuarakan kepada beberapa jenama yang diduga terafiliasi dengan Israel.

“Telah terjadi dampak dan ini sedang dalam proses dilaporkan kepada kami adalah boikot terhadap produk-produk ekonomi kreatif yang dirasakan oleh para pengusaha, karena mereka mengatakan produknya bukan produk dari Israel atau memiliki keterkaitan dengan konflik tapi diakibatkan dengan boikot yang sudah banyak disuarakan di kalangan masyarakat walaupun beberapa kali telah dibantah ini mengakibatkan penurunan penjualan,” paparnya.

Ke depan, pihaknya akan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyelaraskan langkah sehingga pemenuhan konsumsi kebutuhan masyarakat jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 dapat meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi dalam negeri dapat terjadi.

Apalagi, lanjut dia, pada 12 Desember (12.12) merupakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), diharapkan mampu mendongkrak konsumsi masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya dalam bingkai Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Baca juga: Menparekraf: Pergerakan wisnus hingga Oktober 2023 capai 688,78 juta

Baca juga: Menparekraf: Nilai devisa pariwisata capai 10,46 miliar dolar AS


Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
COPYRIGHT © ANTARA 2023