Rjukan, Norwegia (ANTARA News) - Penduduk Rjukan, kota kecil industri terkenal Norwegia Tengah, akan bisa merasakan hangat sinar Matahari di alun-alun kota dan mengucapkan selamat tinggal pada sejarah 100 tahun tanpa Matahari selama musim dingin bulan September mendatang.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, sinar Matahari akan dipancarkan ke alun-alun di luar balai kota dari tiga cermin yang dipasang pada ketinggian 450 meter di lereng gunung.

Pemasangan cermin yang dimulai pada 1 Juli 2013 kini sudah selesai. Para pekerja dan teknisi memberikan sentuhan terakhir pada proyek senilai lima juta kroner atau sekitar 823.000 dolar AS tersebut, Senin.

Selama beberapa dasawarsa, warga Rjukan --bagian dari Kotapraja Tinn di Telemark-- telah menggunakan kereta kabel terdekat di Krossobanen untuk naik ke puncak gunung dan menikmati sinar Matahari pada musim dingin.

Karin Roe, Kepala Kantor Pariwisata Rjukan, mengatakan warga kota akan terus menggunakan kereta kabel pada musim dingin kendati berbagai kegiatan di alun-alun diperkirakan akan meningkat.

Gagasan untuk membangun cermin raksasa untuk memantulkan sinar Matahari ke kota nyaris sama tuanya dengan kota kecil itu.

Saat mulai membangun kota pada 1907, salah satu pendiri raksasa industri Norwegia "Norsk Hydro", Sam Eyde, menanamkan gagasan agar para pekerja dapat menikmati sinar Matahari pada musim dingin, kata Rune Loedoeen, pemimpin kota kecil tersebut.

"Namun saat itu, kami tak punya teknologinya. Jadi kereta kabel pun dibuat untuk tujuan itu," kata Loedoeen seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Setelah lima tahun perdebatan, Dewan Kota akhirnya memutuskan untuk menginvestasikan dana lima juta kroner Norwegia untuk membangun cermin-cermin pemantul sinar Matahari tersebut.

Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013