Kairo (ANTARA News) - Ratusan pendukung presiden terguling Mohamed Moursi bentrok dengan pasukan keamanan beberapa jam setelah seorang utusan Amerika Serikat mendesak para pemimpin Mesir dukungan militer untuk mengakhiri kekerasan.

Utusan AS Bill Burns mendesak tentara untuk menghindarkan penangkapan bermotivasi politik di tengah ketidaknyamanan dunia yang meningkat menyusul pemberangusan Ikhwanul Muslimin.

Burns berbicara setelah bertemu dengan para pemimpin baru Mesir, termasuk perdana menteri sementara Hazem al-Beblawi, yang akan mengumumkan susunan kabinet baru Selasa atau Rabu esok.

Ikhwanul telah menolak ambil bagian dalam pemerintah baru, sedangkan para pendukungnya masih berada di jalanan menyerukan pemulihan kekuasaan Moursi.

Senin malam lalu ratusan demonstran memblokade Jembatan 6 Oktober yang membelah Sungai Nil di jantung kota Kairo.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka, namun dijawab demonstran dengan lemparan batu. Demonstran terus bertambah setelah buka puasa. Mereka menuntut pengembalian kekuasaan Moursi.

Beberapa jam sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Bill Burns menyerukan dialog untuk menggantikan kekerasan.

"Prioritas pertama harus mengakhiri kekerasan  dan hasutan, mencegah retribusi, dan memulai dialog yang serius dan substansial antar semua pihak dan partai politik," kata dia seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2013