Jakarta (ANTARA News) - BNI segera menyiapkan dana Rp10-15 triliun selama lima tahun yang akan disalurkan sebagai kredit pengembangan bahan bakar nabati (BBN/bio energi) bagi petani dan pengusaha. Kredit pengembangan bio energi ini, menurut Dirut BNI Sigit Pramono di Jakarta, Selasa, akan dikucurkan setelah melalui evaluasi proyek per proyek dan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Sebelumnya, dalam sidang kabinet terbatas pada Senin (24/7), pemerintah melihat adanya potensi pendanaan pengembangan BBN dari perbankan sebesar Rp100 triliun dan dari non-perbankan Rp100 triliun selama lima tahun. Sigit mengatakan, perkiraan pendanaan dari perbankan itu, tidak saja dari bank-bank BUMN, namun dari seluruh perbankan umum di Indonesia. Dalam paparan pengembangan bahan bakar nabati program pemerintah itu, disebutkan alokasi sumber dana berasal dari perbankan Rp100 triliun dan non-perbankan Rp100 triliun untuk on-farm dan off-farm, sedangkan untuk infrastruktur dapat didanai sebagian melalui APBN. Sasaran pengembangan BBN hingga tahun 2010 ini ditujukan untuk menciptakan lapangan kerja bagi tiga hingga lima juta orang, peningkatan pendapatan tiga hingga lima juta pekerja. Kemudian, pengurangan pemakaian BBM minimal 10 persen, penghematan devisa sekitar 10 miliar dolar AS, peningkatan ekspor BBN sekitar 12 juta kilo liter, pembudidayaan lahan terlantar minimal 5 juta hektar dan pengembangan Desa Mandiri Energi & Pangan.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006