"Hari ini sudah mulai di tiga titik yakni Jatinegara, Kramat Jati, dan Senen," kata Ratna saat dihubungi ANTARA News, Kamis.
Ratna menyebutkan bahwa distribusi ketiga titik tersebut bisa saja berlangsung hingga beberapa hari tergantung dari hasil survei baik dari Perum Bulog selaku distributor maupun dari Dinas KUMKP DKI Jakarta.
"Dilihat dulu apakah warga di sekitar sana memang masih membutuhkan atau tidak, kalau perlu ya mungkin bisa dua hari," katanya.
Rencananya, daging yang dijual pada kisaran harga Rp75 ribu-Rp85 ribu tersebut akan didistribusikan di 20 titik di Jakarta, hanya saja Ratna mengaku untuk 17 titik lainnya masih belum diputuskan.
"Kami tergantung dari Bulog. Pihak kami memfasilitasi wilayah saja," katanya.
Sedangkan kuota yang tersedia untuk didistribusikan di Jakarta, Ratna mengaku bukan menjadi kewenangannya karena Pemerintah Provinsi melalui Dinas KUKMP hanya menerima keputusan dari Bulog.
"Kemarin kami mintanya 3000 ton, tapi kalau kuota yang disediakan untuk Jakarta keputusan Bulog," katanya.
Sebelumnya, 3000 ton daging impor asal Australia sudah tiba di Jakarta beberapa hari yang lalu.
Menteri Perdagangan menyebutkan bahwa impor daging tersebut bertujuan untuk menurunkan harga daging yang kini sudah menyentuh harga di atas Rp100 ribu per kg.
(Dny)
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013
