Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Kompartemen Bidang Peternakan Kadin Indonesia Carry Pratomo menilai keputusan impor sapi potong merupakan kebijakan yang lebih tepat dibandingkan mengimpor daging.

"Keputusan untuk mengimpor sapi potong itu sudah mengarah benar karena saat ini yang kita butuhkan adalah pasokan sapi yang besar," kata Carry Pratomo yang juga Presiden Director PT Citra Mahesa Perdana (perusahaan perdagangan sapi lokal) di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, mahalnya harga daging sapi di Indonesia disebabkan karena tingginya harga sapi hidup di beberapa sentra utama yakni mencapai Rp35.000-Rp38.000 per kg per berat hidup.

Untuk itu, menurut Carry, jalan keluar yang harus diterapkan adalah memperbanyak pasokan sapi.

"Peternak sapi lokal harus digiatkan kembali agar mereka bisa menyuplai lebih banyak ke pasar daging," katanya.

Sedangkan kebijakan impor daging, Carry berpendapat, justru merusak pasar karena pada dasarnya impor daging hanya diperuntukkan bagi kebutuhan industri hotel, restoran, dan katering.

Impor daging, kata dia, tidak diperuntukkan bagi pasar tradisional karena infrastruktur cold storage pedagang pasar tradisional yang belum siap.

"Kita belum menganut sistem pasar daging modern, karena para pedagang pasar kita ini belum memiliki cold storage," katanya.

Oleh karena itu, ketika para pedagang di pasar tradisional itu dipasok daging beku hasil operasi pasar tanpa ketersediaan cold storage sulit bagi mereka untuk menerimanya.

"Kalau disuplai daging beku, infrastruktur siapa yang bertanggung jawab? Jadi keputusan impor daging kemarin itu keputusan yang panik dan salah meskipun pada akhirnya menguntungkan importir," katanya.

Daging sapi impor milik Badan Urusan Logistik (Bulog) yang didatangkan dari Australia dan Selandia Baru menggunakan pesawat sewa, dinilai belum mampu menyetabilkan harga daging nasional.

Hal itu karena operasi pasar yang dilakukan Bulog terhambat penolakan dari pedagang pasar.

Operasi pasar dilakukan dengan target menurunkan harga daging sapi yang saat ini di atas Rp100.000 per kg menjadi hanya Rp75.000 per kg.

Pemerintah akan mengimpor sapi siap potong, di luar kuota impor 3.000 ton daging asal Australia oleh Bulog untuk melakukan stabilisasi harga di pasar.

Saat ini kisaran harga daging sapi di pasar mencapai Rp90.000 hingga tembus Rp100.000/kg.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013