Jakarta (ANTARA News) - Para kader Partai Golongan Karya (Golkar) diimbau tidak mabuk kepayang atau berpuas diri hanya karena berada di urutan atas berdasarkan hasil survei elektabilitas, kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono.

"Tidak boleh terlalu fly (mabuk). Itu kan baru hasil survei. Kami juga minta kader tidak berpuas diri dengan melihat atau membaca hasil survei lalu berpuas diri, melupakan tugas-tugas sebagai kader partai di daerah masing-masing," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Agung menghimbau, agar para kader tetap terus bekerja keras sehingga Partai Golkar menjadi pemenang dalam pemilu sesungguhnya pada 2014.

"Tetap melakukan langkah-langkah yang bisa jaga citra sebagai partai yang dipercaya rakyat," kata Agung, yang juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.

Ia berterima kasih karena banyak lembaga survei yang menempatkan Golkar masuk dalam urutan atas, namun dirinya menyadari bahwa perkembangan politik selalu dinamis setiap saat.

Potret situasi politik saat ini, menurut dia, tidak bisa menjadi tolok ukur yang pasti di pemilu 2014. Untuk itu, ia meminta para kader jangan sampai lupa diri.

"Ya, terima kalau hasil survei itu baik, tapi kalau lupa daratan bahaya juga karena perubahan di politik day to day bisa saja terjadi," katanya.

Lembaga Survei Nasional (LSN) berdasarkan hasil survei keterpilihan pada pertengahan Mei 2013 menempatkan Partai Golkar di urutan pertama dengan 19,7 persen, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan 18,3 persen, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 13,9 persen.

Kemudian Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 6,9 persen, serta Partai Demokrat dengan 6,1 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,8 persen, Partai NasDem 4,6 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4,3 persen.

Selain itu, Partai Amanat Nasional (PAN) 3,8 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,8 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 1,4 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,5 persen. Sedangkan responden yang tidak memilih partai manapun 11,9 persen.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2013