Bandung (ANTARA News) - Bank BRI Bandung tidak akan melakukan pemutihan terhadap kredit usaha kecil menengah (UKM) yang terkena bencana tsunami di Jawa Barat melainkan hanya memberikan penjadwalan utang (rescheduling). "Pemutihan utang kepada UKM yang terkena tsunami tidak mungkin dilakukan, paling hanya melalui rescheduling," kata Pimpinan Wilayah BRI Bandung, Chairul Bahri, di Bandung, Selasa. Sebelumnya, Mennegkop Suryadharma Ali pada hari yang sama ketika meninjau korban tsunami di Pangandaran, Ciamis, berharap pihak perbankan menghapuskan seluruh utang nelayan, koperasi dan pengusaha kecil serta menengah yang menjadi korban bencana alam tsunami. Kalaupun pihak perbankan tidak menghapuskan utang mereka, namun diharapkan mereka bisa diberi keringanan dalam mengembalikan utang mereka dengan cara memperkeil cicilan dan mencicil satu tahun kedepan, katanya.. Chairul mengemukakan diperkirakan jumlah kredit UKM di Jabar yang terkena tsunami seperti Kabupaten Ciamis, Garut dan Tasikmalaya mencapai angka sekitar Rp10 miliar. Selain itu, pihaknya juga kemungkinan akan menambah kredit kepada UKM yang terkena musibah tersebut jika mereka memintanya. "Kalau mereka meminta, kemungkinan kita akan menambah kredit kepada UKM yang terkena tsunami," katanya. Oleh karena itu, ia mengatakan BRI Cabang Bandung sendiri saat ini masih melakukan inventarisir kerusakan yang dialami pihak UKM tersebut. Hal senada dikatakan oleh, Pimpinan Wilayah BNI Bandung, Adi Setianto, yang menyebutkan pihaknya sampai sekarang masih menginventarisir kerugian yang dialami nasabahnya. "Namun kami akan memberikan kemudahan kepada mereka yang terkena tsunami hingga tidak memiliki surat seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), dapat tetap mengambil uang dari bank," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006