Jakarta (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan membantah terdapat beberapa rekening milik MA atas nama dirinya. "Tidak betul itu," ujarnya kepada wartawan di Gedung MA, Jakarta, Selasa. Bagir tidak mau berkomentar banyak soal keberadaan rekening yang disebut atas nama dirinya itu. Ia hanya mengatakan yang mengetahui tentang rekening tersebut adalah Ketua Muda Pembinaan MA, Ahmad Kamil. "Itu urus saja dengan Ahmad Kamil. Cek ke Ahmad Kamil, kita kan punya administrasi," katanya. Sambil terburu-buru menuju mobilnya, Bagir juga mengatakan ia sudah tidak memegang uang, meski Departemen Keuangan berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan rekening itu menggunakan nama Bagir. "Saya sudah tidak pegang uang," ujarnya. Pada Senin, 24 Juli 2006, Direktur Informasi dan Akutansi Direktorat Perbendaharaan Negara, Departemen Keuangan, Hekinus Manau mengatakan setidaknya terdapat 600 rekening atas nama pejabat negara yang akan ditertibkan oleh Depatemen Keuangan, termasuk dana kesejahteraan MA atas nama Bagir Manan. Hekinus juga mengatakan akan meminta klarifikasi MA soal rekening atas nama Bagir tersebut. Departemen Keuangan mengalami kesulitan untuk mengklasifikasikan rekening-rekening atas nama pejabat negara itu untuk dimasukkan ke dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) karena masih rancu apakah rekening itu milik negara atau bukan. Berdasarkan hasil audit BPK 2005, ditemukan sekitar 600 rekening di bank-bank BUMN atas nama pejabat negara, mulai dari menteri hingga pejabat pimpinan lembaga. Di antaranya adalah 11 rekening MA atas nama Bagir Manan sejumlah Rp6,732 miliar, terdiri atas dana kesejahteraan MA sejumlah Rp4,556 miliar yang terbagi menjadi delapan rekening dan dana pembangunan masjid MA sejumlah Rp2,176 miliar yang terbagi menjadi tiga rekening.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006