Ankara (ANTARA News) - Palang Merah Turki, Selasa mengirim 20,8 ton bantuan kemanusiaan ke Libanon yang lumpuh akibat serangan udara Israel, kata seorang jurubicara organisasi itu. Dua truk yang mengangkut makanan bayi, obat-obatan, popok dan alat-alat dapur diperkirakan akan tiba di pusat operasional Komite Palang Merah Internasional di Suriah dalam empat atau lima hari, kata Selahattin Bostan kepada AFP. "Jika satu rute bantuan terbuka ke Libanon, truk-truk kami akan bisa memasuki Libanon. Jika tidak, Palang Merah Libanon akan mengambil barang-barang itu," kata Bostan. Berton-ton bantuan untuk rakyat Libanon yang terlantar akibat pemboman Israel menumpuk di Suriah karena tidak ada jaminan rute yang aman untuk mengirim barang-barang itu. Turki yang berpenduduk mayoritas Islam tapi sekuler itu mengecam keras serangan Israel di Libanon, menuduh negara Yahudi sekutunya itu menggunakan kekuatan yang berlebihan. Sementara itu dari Jerusalem kantor berita Reuters yang mengutip pernyataan PM Israel Ehud Olmert mengatakan Israel akan mengizinkan pengiriman bantuan lewat pesawat ke Libanon sebagai bagian dari usaha-usaha untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang timbul akibat serangan-serangannya terhadap para pejuang Hizbullah. "Perdana Menteri mengatakan Israel akan mengizinkan, dengan melakukan koordinasi terlebih dulu, bagi pesawat-pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan mendarat di bandara Beirut," kata kantor Olmert dalam sebuah pernyataan meringkaskan perundingannya dengan Menlu AS Condoleezza Rice yang mengunjungi Israel. Israel memberlakukan blokade udara dan laut terhadap Libanon sebagai bagian dari serangan setelah Hizbullah menewaskan delapan tentara dan menangkap dua serdadunya dalam serangan lintas batas 12 Juli. Rice, yang datang ke Jerusalem setelah mengunjungi Beirut menyatakan kecemasannya atas krisis kemanusiaan di Libanon. Kantor Olmert mengatakan ia sepakat dengan Rice dan setuju mengizinkan pengiriman bantuan melalui pesawat, serta memerintahkan angkatan laut untuk tetap mengizinkan bantuan sampai ke pelabuhan-pelabuhan Libanon.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006