Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan prihatin atas situasi di Timur Tengah dan mendesak pemerintah untuk mengupayakan sidang darurat Organisasi Konferensi Islam (OKI). "OKI agar mendesak dilakukannya Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan yang diperagakan Israel," kata Anggota Dewan Penasihat MUI Chalid Mawardi dalam Rakernas MUI di Jakarta, Selasa. Jika telah tercapai gencatan senjata dan dibentuk pasukan perdamaian oleh PBB, MUI mendesak pemerintah juga proaktif mengambil peran tersebut, katanya. MUI, katanya, mengutuk kebrutalan agresi Israel yang dengan sewenang-wenang memborbardir warga sipil Palestina dan Libanon dan menghancurkan fasilitas umum dengan alasan menumpas kekuatan Hamas dan Hizbullah. Sayangnya, dunia internasional tak berdaya memberi solusi dan membiarkan kedua negara itu sendirian menanggung beban serangan Israel, bahkan resolusi DK PBB untuk menghentikan agresi Israel gagal dirancang dan Liga Arab gagal bersikap, ujarnya. Pihaknya juga meminta pemerintah melakukan upaya diplomatik untuk mencegah terjadinya serangan sepihak Israel ke Suriah dan Iran yang dituduh menjadi pemasok logistik, dana dan senjata kepada Hamas dan Hizbullah. Sementara itu, Ketua MUI Ma`ruf Amin mengatakan, pihaknya mendorong pasukan perdamaian oleh pemerintah untuk menghentikan serangan Israel. "Tetapi kami tidak merekomendasi sukarelawan yang digerakkan oleh masyarakat ke sana," katanya. Mengenai nuklir Iran, pihaknya juga menegaskan bahwa Iran adalah negara berdaulat yang memiliki hak untuk mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai. MUI juga menyarankan pemerintah meningkatkan peran diplomasinya agar PBB benar-benar melaksanakan program perlucutan senjata dan non proliferasi nuklir ditandatangani oleh semua negara, tak terkecuali Israel.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006