Para pihak dalam konferensi iklim COP28 tersebut gagal mencapai konsensus mengenai draf naskah kesepakatan akhir yang diharapkan.
"Kami semua ingin menyelesaikannya tepat waktu, tetapi kami menginginkan hasil yang paling ambisius," kata Direktur Jenderal COP28 Majid Al Suwaidi saat memberikan penjelasan kepada media mengenai perkembangan terakhir.
"Kami menghadapi agenda COP yang paling berat sepanjang masa," kata Al Suwaidi.
Dia menegaskan bahwa konferensi tersebut mengadopsi pendekatan dua jalur, di mana satu didorong oleh presidensi dan satu lagi oleh semua pihak.
Al Suwaidi pun mengakui bahwa banyak pihak merasa bahwa draf naskah yang dibahas dalam konferensi itu tidak sepenuhnya menjawab kekhawatiran mereka.
Dia menilai presidensi dan semua pihak mencoba melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya atau sesuatu yang bersejarah.
Hal itu mengacu pada upaya memasukkan bahasa tentang bahan bakar fosil ke dalam naskah, kata Al Suwaidi.
Berbagai upaya sedang dilakukan untuk mewujudkan rencana komprehensif guna menutup kesenjangan antara kondisi dunia saat ini dan kondisi dunia yang seharusnya," jelasnya.
Direktur jenderal tersebut mengatakan bahwa sebuah naskah baru akan disusun, yang akan mencakup semua elemen diperlukan bagi rencana komprehensif hingga tahun 2030, terkait mitigasi, adaptasi, cara-cara implementasi, serta kerugian dan kerusakan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023