Washington (ANTARA) - Penjualan retail Amerika Serikat (AS) pada November tahun ini naik 0,3 persen dari bulan sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Kamis (14/12).

Estimasi awal penjualan retail dan layanan makanan di AS untuk November, disesuaikan dengan variasi musiman serta perbedaan hari libur dan hari perdagangan (trading-day), tetapi tidak untuk perubahan harga, tercatat sebesar 705,7 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.483).

Penjualan retail naik 4,1 persen di atas November 2022, tunjuk laporan tersebut.

Perubahan persentase pada September hingga Oktober direvisi dari turun 0,1 persen menjadi turun 0,2 persen. Total penjualan untuk periode September hingga November naik 3,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Penjualan perdagangan retail naik 0,1 persen dari Oktober 2023, dan naik 3,1 persen di atas tahun lalu. Peretail nontoko naik 10,6 persen dari tahun lalu, sementara layanan makanan dan tempat-tempat minum naik 11,3 persen dari November 2022.
 
  Pelanggan berbelanja di supermarket di Foster City, California, Amerika Serikat, pada 12 Oktober 2023. (Foto oleh Li Jianguo/Xinhua)    

 Menurut proyeksi ekonomi terbaru Federal Reserve (The Fed), para partisipan Komite merevisi penilaian mereka untuk pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini menjadi 2,6 persen, tetapi memperkirakan pertumbuhan akan mereda, dengan proyeksi median turun menjadi 1,4 persen pada tahun depan

"Saya pikir Anda dapat mengatakan bahwa hanya ada sedikit dasar untuk berpikir bahwa ekonomi saat ini berada dalam sebuah resesi," ungkap Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers pada Rabu (13/12) sore waktu setempat.

"Saya kira selalu ada kemungkinan bahwa akan ada resesi pada tahun depan, dan itu sebuah probabilitas yang sangat berarti," sebut Powell. "Tentu saja pasti ada risiko. Tentu saja ada kemungkinan bahwa ekonomi akan berperilaku secara tidak terduga." Selesai


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023