Semarang (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih menyelidiki dugaan penggunaan senjata tajam dalam penyerangan oknum anggota Brimob Polda setempat ke markas Direktorat Sabhara pada Kamis dini hari.

"Masih ditelusuri kemungkinan penggunaan senjata tajam saat penyerangan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Djihartono di Semarang.

Menurut dia, sejumlah oknum dari satuan Brimob maupun Sabhara sedang menjalani proses pemeriksaan.

Namun, Djihartono tidak mengungkapkan jumlah anggota yang diperiksa dalam peristiwa tersebut.

Dalam peristiwa tersebut, kata dia, terdapat kerusakan di Markas Direktorat Sabhara, seperti kaca meja tamu yang pecah.

Meski demikian, lanjut dia, kondisi pascaperistiwa tersebut sudah relatif kondusif.

Adapun terhadap oknum Brimob maupun sabhara yang terbukti terlibat dalam peristiwa tersebut, menurut dia, terancam menjalani sidang kode etik. "Bahkan bisa saja pidana jika terbukti ada pelanggaran hukum," katanya.

Terpisah, Koordinator Indonesia Police Watch Jawa Tengah Untung Budiarso menyayangkan bentrokan dua satuan dalam satu institusi itu.

Ia mendesak Kapolda mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menjatuhkan sanksi tegas bagi yang terbukti melanggar.

(I021/H015)

Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013