Tomohon (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan bahwa masih terekam gempa vulkanik di Gunung Lokon, Sulawesi Utara, setelah letusan terjadi pada Senin (22/7) lalu.

"Walaupun tidak terlalu dominan, namun pada Rabu kemarin masih terekam dua kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa vulkanik permukaan serta 12 kali gempa embusan," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Kamis.

Dengan kondisi kegempaan seperti ini, kata dia, aktivitas menuju ke kawah Tompaluan serta puncak gunung masih ditutup, karena sangat membahayakan keselamatan jiwa bagi pengunjung.

"Karena itu rekomendasinya adalah 2,5 kilometer dari kawah masih tertutup untuk aktivitas termasuk pendakian ke kawah atau puncak. Kita bisa lihat, beberapa hari lalu juga meletus setelah sempat berhenti beberapa pekan," katanya.

Letusan-letusan yang masih terjadi, kata dia, menggambarkan aktivitas Gunung Lokon belum menurun, sehingga PVMBG Badan Geologi Bandung masih menetapkan status siaga karena cukup riskan dan berbahaya.

"Statusnya masih siaga level III. Tidak diturunkan. Artinya, aktivitas vulkaniknya masih tinggi dan bisa saja terjadi letusan sewaktu-waktu," ungkapnya.

Dia menambahkan, petugas pos pengamatan terus mengamati tren aktivitas vulkanik setiap saat, dan selanjutnya dilaporkan ke PVMBG Badan Geologi Bandung untuk dievaluasi.

Gunung Lokon kembali meletus pukul 05.06 WITA pada Senin (22/7), mengeluarkan bunyi dentuman dan gemuruh serta lontaran debu vulkanik setinggi 1.200 meter.

 (KR-KAP/B012)

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013