Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) mengakui adanya kekeliruan pembuatan laporan keuangan untuk Tahun Anggaran (TA) 2005 sehingga ada pencatatan kerugian Rp5 miliar menjadi laba usaha. "Setelah dicek dan ditelepon teman-teman kantor, dugaan manipulasi yang disampaikan Komisaris Hekinus Manao, hanya soal kekeliruan rugi Rp5 miliar, tetapi dicatatkan jadi laba," kata Kahumas PT KA Noor Hamidi saat dihubungi di Jakarta, Rabu malam. Sebelumnya, Komisaris PT KA Hekinus Manao mengungkapkan adanya manipulasi laporan keuangan BUMN tersebut di mana seharusnya perusahaan merugi namun dilaporkan memperoleh keuntungan. "Saya tahu bahwa ada sejumlah pos yang sebetulnya harus dinyatakan sebagai beban bagi perusahaan tetapi malah dinyatakan masih sebagai aset perusahaan. Jadi ada trik akuntansi," kata Manao. Oleh karena itu, Manao tidak mau menandatangani laporan keuangan itu karena adanya ketidakbenaran dalam laporan keuangan BUMN perhubungan itu. Akibatnya, rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Kereta Api yang seharusnya dilaksanakan sekitar awal bulan Juli 2006 ini juga harus ditunda. Namun, Noor menyangkal bahwa tidak ada RUPS dalam waktu dekat ini karena yang ada adalah pra-RUPS berupa Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2007 yang bahan masukannya antara lain adalah kinerja TA 2005. Kahumas itu juga tidak bersedia memerinci lebih jauh yakni apakah segera melakukan koreksi atau lainnya terkait dengan dugaan manipulasi laporan keuangan itu.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006