Wamena (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjanjikan akan meningkatkan dan mempercepat pembangunan wilayah terpencil terutama daerah pedalaman, pegunungan di Papua agar tidak lagi terjadi kelaparan seperti yang melanda Kabupaten Yahukimo beberapa bulan lalu. "Kita hadir di sini untuk memperkokoh komitmen untuk secara sungguh-sungguh melakukan percepatan pembangunan di daerah tertinggal di Papua, terutama di daerah-daerah pedalaman," katanya ketika memberikan sambutan saat mengunjungi wilayah Kurima, Kabupaten Yahukimo, Kamis. Di sana Presiden secara resmi menutup kegiatan tim interdep penanganan kerawanan pangan Yahukimo sekaligus meninjau hasil panen ubi jalar berbagai varietas termasuk varites unggulan seperti "Papua Solossa" dan "Papua Pattipi". Kabupaten Yahukimo yang karena musibah kelaparan beberapa waktu lalu hingga menewaskan 83 warga setempat. Yudhoyono menyebutkan percepatan pembangunan di Papua, mencakup banyak hal termasuk pengadaan infrastruktur dasar, kegiatan pertanian, kesehatan, pendidikan dan perumahan serta pengadaan energi. Percepatan pembangunan di pegunungan tengah Papua tidak bisa dipisahkan dari strategi rencana pembangunan berdasarkan otonomi khusus. Presiden melihat sebenarnya Papua adalah wilayah yang kaya akan sumber daya manusia dengan pendapatn yang lebih tinggi dari penduduk wilayah lain di Tanah Air. Namun sayangnya, lanjut dia, indeks pembangunan manusia dan kepemimpinan di Papua masih menempati posisi ternedah dibanding daerah lainnya karena masih tingginya angka buta aksara dan angka kematian di bawah usia 40 tahun. Presiden menekankan bahwa persoalan utama di propinsi papua bukan karena minimnya alokasi anggaran dari pemrintah pusat. Pemerintah, tambah Yudhoyono, telah memberikan alokasi anggaran yang cukup. Tahun 2005-2006, paparnnya, terjadi lonjakan pemindahan dana pusat ke propinsi Papua hampir dua kali lipat. Ini yang membuat Papua menempati urutan teratas dari segi transfer dana per kapita diantara daerah lain di tanah air. Dari perimbangan dana dan otonomi khusus, tambah Yudhoyono, transfer pemerintah pusat ke Propinsi Papua dan Irjabar meningkat dari Rp6,8 triliun pada 2005 menjadi Rp11,8 triliun pada 2006. "Kalau kita masukkan dana dekonsentrasi, dan alokasi khusus serta dana alokasi vertikal, maka angka-angka tersebut lebih besar lagi yaitu dari Rp9,05 triliun pada 2005 menjadi Rp16,81 triliun pada 2006," ujar presiden. Terkait dengan terpilihnyaa Barnabas Seabu sebagai Gubernur Papua, Presiden mengucapkan selamat dan berharap Barnabas melaksanakan tugas pada lima tahun kedepan termasuk membedah wilyah-wilayah Papua yang terisolir. Ia juga meminta agar gubernur Papua terpilih melakukan percepatan di bidang kesejahteraan rakyat dan dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun mendatang menintensifkan upaya pembangunan ketahanan pangan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006