Jayapura (ANTARA News) - Rakyat dan semua unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo, Provinsi Papua, menyatakan kekecewaan mereka setelah mengetahui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono batal datang ke Pasema, salah satu wilayah di kabupaten itu, yang dijadikan lokasi pelaksanaan panen raya ubi jalar Pattipi-Solosa. Ketua DPRD Kabupaten Yahukimo, Didimus Yahuli mengatakan kepada ANTARA News di Wamena, Kamis, batalnya keberangkatan Presiden ke Pasema karena cuaca tidak bersahabat telah mengundang rasa kecewa yang mendalam dari seluruh rakyat dan semua unsur pemerintah kabupaten itu. "Semua komponen masyarakat Yahukimo merasa sangat kecewa atas batalnya kunjungan Presiden RI ke Pasema untuk melakukan panen raya ubi jalar Pattipi-Solosa. Kita boleh merencanakan semuanya secara matang dan rapih tetapi pada hari ini alam berbicara lain. Rencana kita bukanlah rencana alam," katanya. Walaupun begitu, lanjutnya, semua komponen masyarakat Yahukimo, baik pemerintah, lembaga adat, pemuka masyarakat, pemimpin agama, pemuda dan perempuan tetap berharap sekali waktu Presiden SBY dapat datang ke wilayah Kabupaten Yahukimo itu untuk panen ubi makanan pokok masyarakat di wilayah ini. Menurut dia, kujungan Presiden SBY ke Distrik Kurima terasa sangat lama. Mungkin perpanjangan waktu kunjungan itu bertujuan tetap memantau perkembangan perubahan cuaca sehingga jika cuaca membaik maka Presiden akan langsung terbang ke Pasema. Tetapi kenyataan berbicara lain, cuaca mendung berawan tebal disusul hujan deras akhirnya membatalkan niat tulus Presiden SBY untuk datang ke Pasema melakukan panen raya ubi jalar Pattipi-Solosa. Didimus mengatakan, masyarakat Yahukimo masih berharap, jika pada Jumat (28/7) kondisi alam memungkinkan, Presiden diharapkan datang ke Pasema walaupun hanya semenit asalkan dapat menginjakkan kaki di tanah Yahukimo sebagai bukti nyata bahwa wilayah Yahukimo merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut dia, rakyat dari berbagai kampung terpencil, baik di pegunungan, bukit, lembah dan ngarai telah berkumpul di Pasema hanya untuk melihat secara langsung pemimpin bangsa mereka yang merupakan orang nomor satu di Negara Republik Indonesia ini.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006