Jakarta (ANTARA News) - "Fifty Shades of Grey" yang merupakan novel serial erotik adalah bacaan favorit para penghuni kamp tahanan Guantanamo, lapor Huffington Post mengutip seorang anggota Kongres AS dari Partai Demokrat daerah pemilihan Virginia, Jim Moran.

Pekan lalu, Moran dan beberapa anggota Kongres mengunjungi Camp 7 yang adalah fasilitas keamanan tingkat tinggi yang menjadi tempat ditahannya lusinan tahanan "paling berharga" termasuk lima orang yang didakwa merencanakan Serangan 11 September ke AS pada 2001.

"Bacaan yang paling banyak diminta (para tahanan) adalah 'Fifty Shades of Grey.' Mereka membaca keseluruhan serial buku ini dalam Bahasa Inggris, tapi kami bersedia untuk menerjemahkannya," kata Moran.

Moran yang mendukung penutupan kamp tahanan Teluk Guantanamo di Kuba itu mengaku mendapatkan informasi setelah menggelar tur ke Camp 7 bersama para komandan dan wakil komandan pangkalan Angkatan Laut AS, kepala medis dan perwira yang menangani kamp tahanan tersebut.

Namun seorang juru bicara militer mengatakan dia tak bisa mengungkapkan rincian Camp 7 yang para tahanannya ditahan di penjara-penjara rahasia milik CIA sebelum dikirimkan ke Guantanamo pada 2006.  Dia juga mengungkapkan tak bisa membahas pengakuan anggota Kongres itu.

Pada kunjungan pekan lalu itu, Reuters sendiri menyaksikan koleksi buku bacaan dari berbagai bahasa, dari yang bertema relijius sampai Star Trek, novel-novel misteri karya Agatha Christie, buku-buku pengurang rasa stres dan buku mitologi Yunani "The Odyssey."

Ada juga "The Hunger Games," "Kami punya film dan bukunya," kata pustakawan yang minta disebut Zorro.

Para pustakawan Guantanamo mengatakan di masa lalu mereka menyortir konten mengandung seks, bahkan menghitamkan foto wanita toples iklan-iklan di majalah, demikian Reuters. 

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2013